Kamis, 08 Juni 2017

Tawakkal dan Cinta

Tawakkal dan Cinta




Disampaikan pada materi akhlak tasawuf, 09 juni 2017 

Nama  :  Irmawati Koto
 Nim   : 0705163048
Prodi.  :  Fisika 2 








BAB I
PENDAHULUAN



Latar Belakang

Maqamat dalam ilmu tasawuf berarti kedudukan hamba dalam pandangan Allah berdasarkan apa yang telah diusahakannya.Disamping itu maqamat berarti jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah.Susunan al-maqamat menurut al-Ghazali adalah tobat,sabar,fakir,zuhud,tawakal,cinta,dan rida.

Ketika kita memfokuskan pandangan kepada semua amal hati,sebenarnya semua itu adalah dasar dan materi iman yang mencuat darinya,maka kita akan menemukan bahwa tidak ada makam yang paling komprehensif dengan cakupan atas semua ilmu dan amal sebuah hati daripada tawakal kepada Allah SWT.Diantara semua amal tersebut Tawakal adalah salah sesuatu yang paling kokoh dan diantara kedudukan-kedudukan itu,dia adalah yang paling mulia.

Tawakkal adalah suatu kondisi yang menggabungkan antara ilmu dan iman.Tidak mungkin seorang hamba tidak membutuhkan tawakal,baik tawakal kepada Allah yang ditangan-Nyakekuasaan atas segala sesuatu ,atau tawakkal kepada sesama makhluk yang lemah seperti dirinya.Tidak memiliki kuasa memberikan manfaat atau bahaya.Tidak memiliki kekuasaan untuk mematikan,menghidupkan,dan membangkitkan kembali yang telah mati.Itulah sebuah maqam yang sama sekali tidak bisa diabaikan begitu saja oleh oleh setiap manusia selama-lamanya.

Sedangkan makna cinta menurut kaum sufi adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintai.Berikut akan dijelaskan apa itu Tawakal dan Cinta di dalam ilmu tasawuf.





BAB II
PEMBAHASAN
TAWAKAL DAN CINTA

1.Tawakal (al-tawakkul)
            

 Berasal dari bahasa Arab,wakila,yakilu,wakilan yang berarti” mempercayakan,memberi,
membuang urusan,bersandar,dan bergantung,”istilah tawakal disebut dalam al-quran dalam berbagai bentuk sebanyak 70 kali.Dalam bahasa indonesia ,tawakal adalah “pasrah diri kepada Allah:percaya dengan sepenuh hati kepada Allah (dalam penderitaan dan sebagainya),atau sesudah berikhtiar baru berserah kepada Allah .
          
  [1]Dalam karya-karya tasawuf,para sufi telah memberikan penjelasan mengenai makna tawakal.Hamdun al-Qashshar berkata,”tawakkal adalah berpegang teguh kepada Allah Swt.Sahl bin’Abd Allah al-Tustari berkata,”tawakkal adalah melepaskan segala apa yang dikehendaki dengan menyandarkan diri kepada Allah Swt”.Menurut Nashr al-Din al-Thusi ,tawakkal adalah”mempercayakan semua urusan kepada Allah ,dan keyakinan Allah memiliki kearifan dan kekuasaan untuk menjalankan segala urusan sesuai pengaturan-Nya…tawakkal tidak bermakna bahwa seseorang hamba tidak melakukan apapun dengan alasan menyerahkan semua urusan kepada Allah,tetapi tawakkal bermakna bahwa seriap orang harus mempercayai bahwa segala sesuatu selain Allah pasti berasal dari Allah,dan segala sesuatu bekerja sesuai hubungan sebab akibat.

2.Cinta (al-mahabbah)
          
  Menurut al-Ghazali,al-mahabbah adalah al-maqam  sebelum rida.kaum sufi mendasari ajaran mereka tentang cinta dengan Al-quran,hadis,dan atsar.[2]Makna al-mahabbah dalam tasawuf dapat dilihat dari ucapan kaum sufi.Junaid al-baghdadi,misalnya berkata “cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintai.”Muhammad bin’Ali al-Kattani berkata “cinta mengutamakannya yang dicintai.”Husni al-Manshur al-Hallaj berkata bahwa”hakikat cinta itu jika kamu berdiri bersama kekasihmu dengan menannggalkan sifat-sifatmu.”Muhammad bin al-Fadhal al-Farawi berkata”cinta itu adalah runtuhnya semua cinta dalam hati kecuali kepada kekasih.”Menurut Ibn Qudammah,tanda cinta kepada Allah Swt.adalah senantiasa berzikir kepada Allah;gemar mengasingkan diri hanya untuk bermunajat kepada-Nya seperti membaca Al-quran dan tahajjud;merasa rugi bila melewatkan tanpa menyebut nama-Nya;dan menyayangi semua hamba Allah mengasihi mereka dan bersikap tegas terhadap musuh-musuh-Nya.






BAB III
PENUTUP



Kesimpulan


Tawakal adalah pasrah diri kepada Allah:percaya dengan sepenuh hati kepada Allah (dalam penderitaan dan sebagainya),atau sesudah berikhtiar baru berserah kepada Allah .Dan makna cinta dalam tasawuf dapat dilihat dari ucapan kaum sufi.Junaid al-baghdadi,misalnya berkata cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintai.



DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Rosihon.2010.Akhlak Tasawuf.Bandung:CV.Pustaka Setia
Ja’far.2016.Gerbang Tasawuf.Medan:Perdana Publishing






[1] Ja’far,Gerbang Tasawuf (Medan Perdana Publishing,2016),hlm 74-80
[2] Rosihon Anwar,Akhlak Tasawuf(Bandung:CV.Pustaka Setia,2010),hlm 105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar